::.Lexy's part.::
Berisik.. Mereka berisik sekali... Maksudnya, Freya dan Mir. Dari sejak kami mengambil arah ke terowongan semak belukar ini, mereka terus saja mengeluh. Terutama Freya. Apa ini jalan yang benar lah, jalannya becek lah, udaranya lembab lah, banyak serangga lah, segala macam omelan meluncur terus dari mulutnya.
Terowongan yang kami lewati memang gelap, penuh semak belukar, dan tentu saja banyak serangga. Tapi aku yakin ini jalan yang benar. Di peta itu ada 'tanda' nya. Kalau orang lain yang lihat pasti hanya menganggap itu gambar lingkaran biasa, padahal itu artinya simbol tanaman, alias semak belukar, ya kan?
Duh, Frey ikut - ikutan kembarannya. Sejak tadi kami berangkat, setiap kali Freya dan Mir terkekeh - kekeh, Frey pasti segera melirikku dengan mata coklat nya yang tajam itu. Memangnya aku berbuat apa sih? Perasaan hari ini aku tidak melakukan keusilan seperti biasanya.
"Sini." gumamku saat kami tiba di sebuah percabangan. "Di peta katanya harus ke sini. Tuh lihat!" Aku menyodorkan nya ke Frey yang sudah siap bertanya macam - macam. Semakin kita masuk ke dalam, makin sedikit cahaya yang ada. Untungnya, Phoenix punya sayap yang mengeluarkan cahaya, jadi jalan di depan bisa terlihat jelas. Tapi setelah terantuk beberapa kali, mau tidak mau kami menyalakan HP buat menerangi jalan di bawah kaki.
"Masih jauh ya?" Aku menoleh sedikit ke arah suara Freya yang untuk sekian kali nya mengeluhkan hal yang sama.
"Masih. Belum juga setengah jalan. Malu dong sama Guri, dari tadi dia nggak ngomel terus kayak kamu." gerutuku, kali ini Phoenix yang melirik tajam ke arahku. Dari arah belakang, terasa ada kaki yang menggeplak punggungku, membuatku spontan berteriak, "Aduh!" Rabi bawaan Frey bergegas mundur teratur ke belakang, ke tempat tuannya. Aku memicingkan mata ke Frey, tapi langsung jalan lagi karena sekali lagi Phoenix melancarkan pandangan matanya.
"Lihat ke depan," gumam Ren di sebelahku. Cahaya mulai muncul, artinya kami sudah melewati bagian awal dari terowongan ini.
"Tempat istirahat tuh." Aku bergumam ke Freya yang langsung kelihatan senang.
Benar saja, tidak sampai 10 menit, ruangan lebar dengan penerangan secukupnya sudah menyambut kami.
Berisik.. Mereka berisik sekali... Maksudnya, Freya dan Mir. Dari sejak kami mengambil arah ke terowongan semak belukar ini, mereka terus saja mengeluh. Terutama Freya. Apa ini jalan yang benar lah, jalannya becek lah, udaranya lembab lah, banyak serangga lah, segala macam omelan meluncur terus dari mulutnya.
Terowongan yang kami lewati memang gelap, penuh semak belukar, dan tentu saja banyak serangga. Tapi aku yakin ini jalan yang benar. Di peta itu ada 'tanda' nya. Kalau orang lain yang lihat pasti hanya menganggap itu gambar lingkaran biasa, padahal itu artinya simbol tanaman, alias semak belukar, ya kan?
Duh, Frey ikut - ikutan kembarannya. Sejak tadi kami berangkat, setiap kali Freya dan Mir terkekeh - kekeh, Frey pasti segera melirikku dengan mata coklat nya yang tajam itu. Memangnya aku berbuat apa sih? Perasaan hari ini aku tidak melakukan keusilan seperti biasanya.
"Sini." gumamku saat kami tiba di sebuah percabangan. "Di peta katanya harus ke sini. Tuh lihat!" Aku menyodorkan nya ke Frey yang sudah siap bertanya macam - macam. Semakin kita masuk ke dalam, makin sedikit cahaya yang ada. Untungnya, Phoenix punya sayap yang mengeluarkan cahaya, jadi jalan di depan bisa terlihat jelas. Tapi setelah terantuk beberapa kali, mau tidak mau kami menyalakan HP buat menerangi jalan di bawah kaki.
"Masih jauh ya?" Aku menoleh sedikit ke arah suara Freya yang untuk sekian kali nya mengeluhkan hal yang sama.
"Masih. Belum juga setengah jalan. Malu dong sama Guri, dari tadi dia nggak ngomel terus kayak kamu." gerutuku, kali ini Phoenix yang melirik tajam ke arahku. Dari arah belakang, terasa ada kaki yang menggeplak punggungku, membuatku spontan berteriak, "Aduh!" Rabi bawaan Frey bergegas mundur teratur ke belakang, ke tempat tuannya. Aku memicingkan mata ke Frey, tapi langsung jalan lagi karena sekali lagi Phoenix melancarkan pandangan matanya.
"Lihat ke depan," gumam Ren di sebelahku. Cahaya mulai muncul, artinya kami sudah melewati bagian awal dari terowongan ini.
"Tempat istirahat tuh." Aku bergumam ke Freya yang langsung kelihatan senang.
Benar saja, tidak sampai 10 menit, ruangan lebar dengan penerangan secukupnya sudah menyambut kami.
0 comments:
Post a Comment