Mata kelima bocah itu tidak juga berkedip dari pemandangan di depan mata mereka. Bangunan putih yang tidak begitu tinggi, tapi terlihat begitu elegan. Bahkan pepohonan dan semak yang ada di sana juga berwarna putih, seperti hiasan dari kaca.
"Sepertinya.. memang kita berada di dunia yang berbeda.. dengan yang kita tinggali.." gumam Mir lirih. "Kenapa pada awalnya aku bisa terdampar di sini..." Ren hanya bisa memalingkan wajahnya lagi.
"Jangan bilang begitu ah Mir," Freya menepuk pundak Mir dari belakang. "Biar aneh begini, tapi asik kok. Berpetualan bersama yang lain, ya 'kan?" Mir tersenyum kecil sambil mengangguk, mengiyakan.
Mereka digiring memasuki bangunan di tengah kota, tempat sementara di mana mereka akan tinggal selama ada di sini. Sambil minum teh, Shiro melanjutkan ceritanya.
"Intinya, kalian nantinya akan kembali ke dunia kalian, dan partner kalian tetap di sini, di tempat mereka seharusnya berada. Aku akan memberitau kalian kapan saatnya kalian pulang. Lewat ponsel kalian masing - masing itu tentu saja. Pokoknya..!" Shiro tidak memberi kesempatan pada Lexy untuk memotong penjelasannya. "..Aku akan memberi tau kalian. Sampai saat itu tiba, kalian cukup 'jalan - jalan' saja di dunia ini. Sekaligus, basmilah Shadow yang kalian temui di jalan nanti."
"Sepertinya.. memang kita berada di dunia yang berbeda.. dengan yang kita tinggali.." gumam Mir lirih. "Kenapa pada awalnya aku bisa terdampar di sini..." Ren hanya bisa memalingkan wajahnya lagi.
"Jangan bilang begitu ah Mir," Freya menepuk pundak Mir dari belakang. "Biar aneh begini, tapi asik kok. Berpetualan bersama yang lain, ya 'kan?" Mir tersenyum kecil sambil mengangguk, mengiyakan.
Mereka digiring memasuki bangunan di tengah kota, tempat sementara di mana mereka akan tinggal selama ada di sini. Sambil minum teh, Shiro melanjutkan ceritanya.
"Intinya, kalian nantinya akan kembali ke dunia kalian, dan partner kalian tetap di sini, di tempat mereka seharusnya berada. Aku akan memberitau kalian kapan saatnya kalian pulang. Lewat ponsel kalian masing - masing itu tentu saja. Pokoknya..!" Shiro tidak memberi kesempatan pada Lexy untuk memotong penjelasannya. "..Aku akan memberi tau kalian. Sampai saat itu tiba, kalian cukup 'jalan - jalan' saja di dunia ini. Sekaligus, basmilah Shadow yang kalian temui di jalan nanti."
Shiro kemudian berbalik meninggalkan lima bocah yang masih terbengong - bengong itu. Sepertinya Shiro sibuk sekali. Ia pergi dengan tergesa - gesa, seperti ada sesuatu yang tidak beres di luar sana.
"Jadi? Apa rencana kita sekarang?" Tanpa babibu, Lexy segera menuju ke kamar tidur yang disediakan. Frey merasa sia - sia telah menanyakan hal itu. Ren dan Mir mengikuti jejak Lexy. Sementara Freya, memutuskan untuk tinggal lebih lama bersama Frey.
Banyak hal yang mereka bicarakan. Seolah tidak mengenal lelah, mereka melanjutkan percakapan sampai ketiga teman mereka yang lain akhirnya bangun dari tidur siang. Shiro datang lagi sore itu. Mengundang mereka mengikuti pertemuan.
"Aku akan memperkenalkan kalian pada para petinggi yang lain. Ada hal lain yang harus kalian tau." Shiro kemudian pergi lagi sambil setengah berlari. Yang lain hanya saling berpandangan dan geleng - geleng kepala.
"Ayo.." Kelima bocah itu bersiap menuju bangunan paling megah. Untuk mencari penjelasan yang lain.
"Jadi? Apa rencana kita sekarang?" Tanpa babibu, Lexy segera menuju ke kamar tidur yang disediakan. Frey merasa sia - sia telah menanyakan hal itu. Ren dan Mir mengikuti jejak Lexy. Sementara Freya, memutuskan untuk tinggal lebih lama bersama Frey.
Banyak hal yang mereka bicarakan. Seolah tidak mengenal lelah, mereka melanjutkan percakapan sampai ketiga teman mereka yang lain akhirnya bangun dari tidur siang. Shiro datang lagi sore itu. Mengundang mereka mengikuti pertemuan.
"Aku akan memperkenalkan kalian pada para petinggi yang lain. Ada hal lain yang harus kalian tau." Shiro kemudian pergi lagi sambil setengah berlari. Yang lain hanya saling berpandangan dan geleng - geleng kepala.
"Ayo.." Kelima bocah itu bersiap menuju bangunan paling megah. Untuk mencari penjelasan yang lain.
0 comments:
Post a Comment