Friday, March 7, 2008

Floatin' -- Depth : 10m


Freya terus berlari tanpa menoleh ke belakang. Bangunan - bangunan mulai runtuh di sekelilingnya. Orang - orang berhamburan keluar, berusaha menyelamatkan diri. Teriakan sahut menyahut dari segala arah. Langkah Freya tertahan sejenak.

'Jangan berhenti!' sahut Dino, menyadarkan Freya yang kembali berpacu.

Mereka berhenti di padang rumput yang letaknya jauh dari kota. Roundtrap Town hancur. Hanya itu yang ada di pikiran Freya. Setengah jam yang lalu, mereka baru saja tidur - tiduran santai. Sampai tiba - tiba gempa besar itu datang. Seluruh kota jadi kacau balau.

"Apa yang terjadi sih? Kenapa tiba - tiba ada gempa?"

'Tidak tau.. Apa yang kaulakukan?'

"Sms Frey.. Siapa tau di tempat dia juga gempa.. Huff.. Lalu? Kemana kita sekarang? Sudah tidak ada tempat buat bermalam lagi... Guri?"

'Ada yang memanggil ku...' Guri mulai berjalan dengan pandangan mata kosong, memasuki rentetan pepohonan yang menjulang tinggi. Freya mau tak mau mengikutinya dari belakang.

Semakin masuk, pandangan mereka akan Roundtrap semakin hilang, tertutup tingginya pohon. Sama sekali tidak ada tanda - tanda kehidupan di dalam hutan itu, tapi tetap saja langkah Guri makin mantap masuk ke dalam.

"Oh.." Langkah keduanya terhenti. Cahaya hijau sama seperti saat Freya menemukan Guri, menjulang tinggi sampai ke langit. Kali ini Freya melangkah duluan, meninggalkan Guri yang tatapannya masih kosong. "Frey.. ada di sana.."

'Freya!' Pandangan mata Guri sudah kembali normal.

"Guri! Ayo ke sini!"

'Kau yakin?'

"Umh! Frey ada di seberang sana! Ayo!"

Tanpa ragu, Guri mengikuti Freya memasuki cahaya itu. Sesaat kemudian, cahaya hijau itu terangkat ke langit, hilang dan membaur bersama warna biru angkasa.

0 comments: