"Tidak apa - apa meninggalkan kelima anak itu?" Shiro memandang ke arah Tom yang entah sudah keberapa kali nya menghela napas.
"Umh." Sekali lagi, Tom memandang Shiro tepat di kedua matanya. "Yang akan kita lakukan ini berbahaya buat mereka. Lagipula pertarungan kali ini bukan main - main. Bisa - bisa mereka kehilangan nyawa. Bukan mereka saja, bahkan aku sendiri tidak yakin kalau kita bisa selamat keluar hidup - hidup dari Klaudi.."
Shiro mengangguk membenarkan. Ia memutuskan tidak akan bertanya lagi tentang hal itu pada Tom. Matanya menatap lurus ke depan, berharap ia segera sampai di Klaudi untuk menghadapi para Lights. Tapi tidak sampai berapa lama, Shiro menyadari bahwa mereka telah disambut.
"Lights!!" seru Shiro panik saat melihat segerombolan pasukan berjubah putih dari kejauhan. Tom cuma bisa berdecak kesal. Kedua nya kebingungan, apa yang harus diperbuat.
"Jumlah mereka terlalu banyak... Sial... Kalau diserang langsung kayak gini mana mungkin kita..." gerutu Tom sambil menggigiti kuku jarinya.
Tidak sampai 5 menit, kereta hitam yang dinaiki mereka berdua mulai oleng, karena serangan yang diluncurkan Lights di depan mereka.
"..Tom.. gimana..?" tanya Shiro ragu, seiring kereta yang memperlamban jalannya.
"Kita terobos."
Shiro tampak ragu dengan jawaban Tom, tapi ia hanya menganggukkan kepala. Berlama - lama di sini pun tidak menjamin nyawa mereka, jadi lebih baik sekalian saja. 'Nothing to lose' kalau kata Tom.
"Siap - siap ya.."
Shiro mengangguk sambil menelan ludah perlahan. Tom mulai menghitung mundur saat kereta yang mereka tumpangi mulai mendekat ke arah Lights. Saat hitungan seharusnya mencapai angka 0, getaran yang seharusnya dirasakan oleh Shiro akibat tabrakan sama sekali tidak terasa.
Hal yang berikutnya disadari oleh Shiro adalah, ia sudah terpental di dalam sebuah gerbong yang tadi dinaikinya bersama dengan Tom. Tapi bedanya, ia bisa melihat Tom mengangkat kedua tangannya, seolah ia baru saja 'membuang' gerbong tersebut bersama Shiro di dalamnya.
Gerbong yang dinaiki Shiro terangkat makin tinggi ke langit, sementara ia dari atas bisa melihat kereta hitam Tom yang ditahan oleh para Lights. Sambil berusaha memicingkan mata, Shiro cuma bisa pasrah saat sosok Tom digiring oleh 2 Lights di kanan dan kiri nya.
Sambil berusaha memusatkan kekuatannya, Shiro berhasil membentuk kereta putihnya, dan dengan kepala yang penuh pikiran buruk tentang Tom, ia langsung memaju keretanya menuju Sands of Time. Tempat yang seharusnya menjadi perhentian terakhir dari kelima anak - anak itu.
"Umh." Sekali lagi, Tom memandang Shiro tepat di kedua matanya. "Yang akan kita lakukan ini berbahaya buat mereka. Lagipula pertarungan kali ini bukan main - main. Bisa - bisa mereka kehilangan nyawa. Bukan mereka saja, bahkan aku sendiri tidak yakin kalau kita bisa selamat keluar hidup - hidup dari Klaudi.."
Shiro mengangguk membenarkan. Ia memutuskan tidak akan bertanya lagi tentang hal itu pada Tom. Matanya menatap lurus ke depan, berharap ia segera sampai di Klaudi untuk menghadapi para Lights. Tapi tidak sampai berapa lama, Shiro menyadari bahwa mereka telah disambut.
"Lights!!" seru Shiro panik saat melihat segerombolan pasukan berjubah putih dari kejauhan. Tom cuma bisa berdecak kesal. Kedua nya kebingungan, apa yang harus diperbuat.
"Jumlah mereka terlalu banyak... Sial... Kalau diserang langsung kayak gini mana mungkin kita..." gerutu Tom sambil menggigiti kuku jarinya.
Tidak sampai 5 menit, kereta hitam yang dinaiki mereka berdua mulai oleng, karena serangan yang diluncurkan Lights di depan mereka.
"..Tom.. gimana..?" tanya Shiro ragu, seiring kereta yang memperlamban jalannya.
"Kita terobos."
Shiro tampak ragu dengan jawaban Tom, tapi ia hanya menganggukkan kepala. Berlama - lama di sini pun tidak menjamin nyawa mereka, jadi lebih baik sekalian saja. 'Nothing to lose' kalau kata Tom.
"Siap - siap ya.."
Shiro mengangguk sambil menelan ludah perlahan. Tom mulai menghitung mundur saat kereta yang mereka tumpangi mulai mendekat ke arah Lights. Saat hitungan seharusnya mencapai angka 0, getaran yang seharusnya dirasakan oleh Shiro akibat tabrakan sama sekali tidak terasa.
Hal yang berikutnya disadari oleh Shiro adalah, ia sudah terpental di dalam sebuah gerbong yang tadi dinaikinya bersama dengan Tom. Tapi bedanya, ia bisa melihat Tom mengangkat kedua tangannya, seolah ia baru saja 'membuang' gerbong tersebut bersama Shiro di dalamnya.
Gerbong yang dinaiki Shiro terangkat makin tinggi ke langit, sementara ia dari atas bisa melihat kereta hitam Tom yang ditahan oleh para Lights. Sambil berusaha memicingkan mata, Shiro cuma bisa pasrah saat sosok Tom digiring oleh 2 Lights di kanan dan kiri nya.
Sambil berusaha memusatkan kekuatannya, Shiro berhasil membentuk kereta putihnya, dan dengan kepala yang penuh pikiran buruk tentang Tom, ia langsung memaju keretanya menuju Sands of Time. Tempat yang seharusnya menjadi perhentian terakhir dari kelima anak - anak itu.
0 comments:
Post a Comment