"..apa yang terjadi..?"
Lexy akhirnya sadar juga, dan pemandangan yang dilihatnya membuat ia merasa ingin pingsan lagi. Gedung Pertemuan para Lights yang tadinya masih sedikit gagah berdiri, kini sudah tinggal puing - puing. Keempat kawannya tergeletak tidak karuan karena tidak sadarkan diri. Kelima Partners yang tadi baru saja ia bawa kembali dari dalam bangunan itu, kini tidak tampak satu pun. Bahkan Phoenix yang tadi sempat terkulai di tangannya, kini sudah tidak ada lagi.
Samar - samar dari dalam kabut, Lexy bisa melihat dua sosok tinggi besar di depannya. Tom dan Eternia. Shiro yang tadi masih di tangan Tom, kini sudah tergeletak di bawah kakinya. Seiring kabut yang menghilang, sosok Eternia pun ikut terkikis sedikit demi sedikit.
"..selesai.." ujar Tom lirih. Lexy tidak mengerti. Nada suara Tom sama sekali tidak menunjukkan rasa senang karena sudah berhasil menundukkan kelima bocah yang tadinya berdiri tegap di depannya.
Sambil berusaha menopang tubuhnya sendiri, Lexy menghampiri keempat bocah lain yang masih tersungkur lemas. Tidak butuh waktu lama sampai mereka berlima kembali berdiri di atas kaki masing - masing.
Tidak ada yang bersuara satu pun. Tom masih saja memalingkan wajahnya ke tubuh Shiro di sebelah kaki kanannya. Perlahan, ia mulai mengangkat tubuh kawannya itu. Kereta hitam yang biasa mereka tumpangi segera muncul mengambang di atas puing - puing bangunan. Seolah ada rel yang tidak terlihat di sana.
Tepat sebelum kereta bergerak maju, Tom menoleh, dan untuk pertama kalinya setelah ia berpisah dari kelima bocah tersebut, ia memasang 'senyum miris' nya yang biasa. Saat itu, kelima bocah itu seperti mengerti kenapa Tom melakukan semua itu, walaupun isi kepala mereka masih sama sekali kosong.
Frey menoleh kaget saat ia mendengar suara langkah kaki dari belakang mereka. Nightmare berbentuk Shiro berdiri dengan pandangan kosongnya yang biasa.
"..'Shiro' bilang.. kalian harus naik ke kereta.." ujarnya dengan suara ala Shiro.
Mir merasa ragu, tapi Lexy yang melangkah maju, membuat keempat bocah yang lain yakin dan mengikuti 'Shiro' di depan mereka. Kereta putih masih berdiri tegak di stasiun Klaudi, seakan tidak terpengaruh kejadian barusan.
Di dalam gerbong, kelima bocah itu hanya terduduk lemas, sambil memandang ke luar jendela. Semua yang baru saja terjadi bagaikan mimpi. Tujuan mereka ke sini adalah menyelamatkan Tom. Tapi yang ingin mereka selamatkan malah membahayakan Shiro dan diri mereka sendiri. Padahal mereka tadi sudah bertemu dengan Inuki dan yang lain, dan mereka mengira setelah ini, mereka bisa kembali pergi ke kota lain bersama Partner mereka masing - masing.
Semua pikiran itu runtuh dalam seketika. Runtuh di hadapan Shadow Tom, Eternia.
Lexy akhirnya sadar juga, dan pemandangan yang dilihatnya membuat ia merasa ingin pingsan lagi. Gedung Pertemuan para Lights yang tadinya masih sedikit gagah berdiri, kini sudah tinggal puing - puing. Keempat kawannya tergeletak tidak karuan karena tidak sadarkan diri. Kelima Partners yang tadi baru saja ia bawa kembali dari dalam bangunan itu, kini tidak tampak satu pun. Bahkan Phoenix yang tadi sempat terkulai di tangannya, kini sudah tidak ada lagi.
Samar - samar dari dalam kabut, Lexy bisa melihat dua sosok tinggi besar di depannya. Tom dan Eternia. Shiro yang tadi masih di tangan Tom, kini sudah tergeletak di bawah kakinya. Seiring kabut yang menghilang, sosok Eternia pun ikut terkikis sedikit demi sedikit.
"..selesai.." ujar Tom lirih. Lexy tidak mengerti. Nada suara Tom sama sekali tidak menunjukkan rasa senang karena sudah berhasil menundukkan kelima bocah yang tadinya berdiri tegap di depannya.
Sambil berusaha menopang tubuhnya sendiri, Lexy menghampiri keempat bocah lain yang masih tersungkur lemas. Tidak butuh waktu lama sampai mereka berlima kembali berdiri di atas kaki masing - masing.
Tidak ada yang bersuara satu pun. Tom masih saja memalingkan wajahnya ke tubuh Shiro di sebelah kaki kanannya. Perlahan, ia mulai mengangkat tubuh kawannya itu. Kereta hitam yang biasa mereka tumpangi segera muncul mengambang di atas puing - puing bangunan. Seolah ada rel yang tidak terlihat di sana.
Tepat sebelum kereta bergerak maju, Tom menoleh, dan untuk pertama kalinya setelah ia berpisah dari kelima bocah tersebut, ia memasang 'senyum miris' nya yang biasa. Saat itu, kelima bocah itu seperti mengerti kenapa Tom melakukan semua itu, walaupun isi kepala mereka masih sama sekali kosong.
Frey menoleh kaget saat ia mendengar suara langkah kaki dari belakang mereka. Nightmare berbentuk Shiro berdiri dengan pandangan kosongnya yang biasa.
"..'Shiro' bilang.. kalian harus naik ke kereta.." ujarnya dengan suara ala Shiro.
Mir merasa ragu, tapi Lexy yang melangkah maju, membuat keempat bocah yang lain yakin dan mengikuti 'Shiro' di depan mereka. Kereta putih masih berdiri tegak di stasiun Klaudi, seakan tidak terpengaruh kejadian barusan.
Di dalam gerbong, kelima bocah itu hanya terduduk lemas, sambil memandang ke luar jendela. Semua yang baru saja terjadi bagaikan mimpi. Tujuan mereka ke sini adalah menyelamatkan Tom. Tapi yang ingin mereka selamatkan malah membahayakan Shiro dan diri mereka sendiri. Padahal mereka tadi sudah bertemu dengan Inuki dan yang lain, dan mereka mengira setelah ini, mereka bisa kembali pergi ke kota lain bersama Partner mereka masing - masing.
Semua pikiran itu runtuh dalam seketika. Runtuh di hadapan Shadow Tom, Eternia.
0 comments:
Post a Comment