Saturday, October 18, 2008

Your Name Never Gone -- Shadow

Tom yang dulu mereka kenal, seolah sudah hilang ditelan kegelapan di dalam dirinya sendiri. Sosoknya yang perlahan berjalan keluar dari dalam bangunan kali ini tampak jelas di mata kelima bocah itu. Tangan kirinya terkulai lemas. Sementara di tangan kanannya, tubuh Shiro yang tidak kalah 'heboh'nya dengan Lexy cuma diseret seiring langkah kakinya.

Frey sudah akan mengambil Shiro kembali, tapi mata Tom yang menatap matanya membuat Frey tidak berkutik.

"Ngapain kalian ke sini? Waktu itu aku sudah mengirim kalian pulang 'kan?"

"Tugas kami belum selesai.." jawab Ren pelan.

"Ho? Memangnya kalian punya tugas apa? Membasmi Shadow? Heh, jangan buat aku tertawa!"

Freya masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Akal sehatnya masih tidak mau percaya bahwa orang di depannya itu adalah Tom. Freya tidak mau percaya bahwa kata - kata tadi baru saja diucapkan oleh Tom.

"Shiro!" panggil Mir saat ia melihatnya mulai membuka mata.

"..cih..." gumam Shiro sambil mengangkat kepalanya ke arah Tom. "Oi.. Lepaskan ak-argghhhhhh!!!" Shiro menjerit sekuat - kuatnya saat Tom mencengkeram lengannya yang setengah patah tulang itu.

Mir dan Freya langsung menutup kedua telinga mereka. Ren dan Frey hanya bisa terpaku. Tidak tau harus berbuat apa. Frey takut Tom akan menyakiti Shiro kalau ia berbuat macam - macam. Sementara itu, Shiro tampaknya kembali kehilangan setengah kesadarannya, walaupun kelopak matanya masih sedikit terbuka.

Masih dengan tatapan sinisnya, Tom menatap Lexy yang terkulai tak berdaya.

"Kasian.. liat teman kalian itu. Cuma gara - gara ia sedikit kuat, langsung saja ia main menyerang 'makhluk' ini. Liat baik - baik. Ini Shadow yang lebih kuat dari Nightmare. Eternia."

Seiring kata terakhir yang diucapkan Tom, Eternia, Nightmare II yang ditakutkan kelima bocah itu, mulai menggaungkan teriakannya. Dengan gemetar, tangan kanan Frey kembali terulur ke depan.

'..Mundur..' gumam Rabi yang langsung maju ke depan Frey. 'Kali ini, kami yang akan bertarung..' ujarnya, diikuti Inuki dan Guri yang berbaris rapi di depan Frey dan Ren.

Belum sempat Frey menghentikan mereka, ketiganya sudah menyerbu Eternia, diikuti Phoenix dan Brownie yang muncul dari belakang. Cahaya putih menyilaukan mata membuat keempat bocah itu mengangkat kedua tangannya menutupi kepala mereka. Diiringi suara debaman keras, kabut tebal mulai menyelimuti Klaudi Town.

1 comments:

£òüí§ said...

kayanya kemaren tuh tulisannya cuma ada 1 kalimat deh. koq ini jadi berparagrah-paragraf ya?