Monday, September 1, 2008

Us -- Lexy and All of Them

"Lex?"

"Ho, kau sudah pulang?"

Yang dipanggil cuma bisa melongo sambil masih terduduk lemas. Pemandangan di sekitar mereka berubah. Tidak ada lagi rumah reyot, rerumputan gersang, dan tidak ada lagi 'Ibu'. Bangunan - bangunan tinggi menjulang di sekitar mereka, dan jelas sekali Lexy mengenali tempat itu, dan juga orang - orang yang menyambutnya tadi.

"Ngapain kau masih duduk di sana? Ayo berdiri!"

Setengah kebingungan, Lexy mengikuti saran Gaku, orang yang menyuruhnya berdiri sambil mengulurkan tangan dari antara kerumunan. Sambil menoleh ke arah Frey dan Freya yang kebingungan, Lexy menjelaskan bahwa Eve Corner ini adalah tempat nongkrongnya sehari - hari. Mir mendengarkan, sambil berusaha menyadarkan Ren yang pandangannya masih saja kosong.

Gaku membawa mereka berlima ke sudut yang lebih dalam, tempat di mana Lexy biasanya tidur - tiduran setelah 'berlatih' dengan gerombolan yang lain. Lexy berterima kasih, setengah batinnya ingin sekali ikut dengan Gaku ke tempat Heather, penguasa Eve Corner, yang sekaligus juga teman baik Lexy. Tapi Lexy mengurungkan niatnya, setelah Gaku langsung meninggalkannya tanpa berkata apa pun.

"Gimana Ren?" tanya Lexy. Mir menyingkir sehingga Lexy bisa melihat langsung. Pandangan mata Ren mulai kembali, tapi masih terlihat raut wajahnya yang ketakutan.

"Aku.. sudah tidak apa - apa kok.." jawabnya, yang langsung mendapat cibiran dari Lexy yang menuding Ren cuma berlagak kuat. Tentu saja, Frey langsung menggeplaknya.

Tanpa basa basi, Lexy menjelaskan tentang tempat ini setelah ia melihat pandangan mata Freya yang berbinar. Eve Corner adalah tempat pelariannya dari rumah, sekolah, dan juga orang tuanya. Kesan pertama, tentu saja ini adalah tempat tongkrongan mafia dan kroni nya, tapi menurut Lex, ini adalah rumah bagi orang - orang yang tidak punya tujuan.

"Kenapa namanya Eve?"

"Boss Heather kan cewe," gumam Lexy dan segera keempat bocah yang lain berdecak kagum.

"Tapi ngomong - ngomong," Frey memecah keheningan. "Apa yang terjadi? Kenapa kita bisa sampai di sini?" Yang lain cuma mengangkat bahu. Mereka lupa sama sekali dengan kejadian sebelumnya gara - gara terpesona melihat Eve Corner.

Mir tadinya tidak mau buka mulut, tapi setelah dipaksa Freya, ia akhirnya cerita juga. Hal terakhir yang diingatnya adalah bongkahan kayu yang diangkat tepat di atas kepalanya. Detik berikutnya, bayangan 'Ibu' di depannya mulai kabur. Rumah reyot itu pun mulai hilang, diikuti padang rumput gersang di sekitar mereka. Mir tidak sanggup lagi melihat, dan saat ia membuka mata, di sinilah mereka berada.

"Sama seperti waktu di kereta..." Giliran Ren yang buka mulut. "Hal terakhir yang kulihat adalah tangan Tom. Setelah itu pemandangan berikutnya adalah..." Tidak perlu dilanjutkan, mereka semua sudah tau.

"Yaahh... yang penting sekarang semua selamat 'kan? Ayo tidur! Kita semua butuh istirahat, ya 'kan?" Dan tanpa lama, Lexy langsung merebahkan tubuhnya di sofa reyot terdekat.

"Cuih, bilang aja klo emang ngantuk," gumam Freya sambil menjauh menghindari sambitan Lexy.

Tidak butuh waktu lama, dan menit berikutnya kelima bocah itu sudah menutup mata mereka. Berusaha menghilangkan ingatan akan kejadian buruk yang baru saja mereka alami.

0 comments: