Sunday, August 10, 2008

Us -- We and All of You

"Kalian akan pulang."

Satu kalimat itu saja yang diucapkan oleh Tom, yang kemudian dikuti oleh Shiro menuju gerbong masinis. Kereta putih di belakang mereka tidak terlihat lagi, dan kereta hitam yang mereka tumpangi mulai melaju kencang. Kelima bocah itu cuma bisa saling pandang. Tidak ada yang berani pergi ke gerbong masinis dan bertanya pada Tom atau Shiro, mau pulang ke mana mereka?

Freya menyikut Lexy, memberinya kode agar dia mau masuk ke gerbong masinis. Tapi kali ini pun Lexy cuman bisa mengalihkan pandangannya ke Frey. Gantian Mir yang memberi tanda pada Frey, tapi dia pun cuma bisa memalingkan wajah ke Ren, yang langsung pura - pura tidak lihat.

Beberapa saat kemudian, Mir akhirnya memberanikan diri untuk berdiri. Tapi setelah langkahnya sampai di depan pintu menuju gerbong masinis, ia tidak bisa maju lagi. Tidak sampai 5 menit setelah Mir kembali ke tempat duduknya, Shiro sudah berdiri di hadapan kelima bocah itu. Dengan sedikit salah tingkah, Mir cuma bisa memalingkan wajahnya dan tidak berani melihat muka Shiro.

"Kenapa muka kalian begitu?"

Dan mencelos lah jantung kelima bocah itu.


"Kalian bakal pulang lo, pulang. Harusnya kan kalian senang!" Shiro mengembangkan senyumannya, tapi tidak ada yang membalas balik senyumannya itu.

"..pulang ya...?" Mir bertanya dengan suara yang pelan sekali.

"Yap!"

"..Lalu kalian? Apa kalian akan ikut kita pulang?" tanya Freya.

"Kami sudah tidak punya tempat untuk pulang." Tom keluar dari gerbong masinis dan menghampiri mereka. "Sudah.. tidak ada lagi tempat yang bisa kami panggil rumah."

"..waktu itu.. Shiro yang bilang 'kan. Kalau Inuki dan yang lain sudah tidak diperlukan lagi, maka itu lah waktu nya kita pulang. Iya 'kan?" Ren menarik napas. "Tapi kami-"

"Kalian akan pulang," ujar Tom memotong kalimat Ren. "Itu bukan pertanyaan, jadi kalian tidak perlu menjawab."

"Tapi..!" Kata - kata Ren terpotong begitu saja seiring kereta hitam itu melaju semakin kencang, dan pemandangan di sekitar mereka yang tadinya kosong berubah menjadi hitam kelam, seolah memasuki ruang warp.

Kelima bocah itu memejamkan mata dan berusaha berpegangan pada apapun yang ada di dekat mereka.

"..aku belum mau pulang..." gumam Ren sambil berusaha membuka matanya. Sosok Shiro dan Tom masih berdiri tegap di depannya, seolah tidak terpengaruh oleh goncangan yang sedang terjadi. Tom mengulurkan tangannya, menutup mata Ren sampai akhirnya kesadaran Ren hilang perlahan.

0 comments: