Wednesday, June 25, 2008

Return to Tomorrow -- Those Who Left Behind part 2

Setengah frustasi, Lexy dan Frey cuma bisa berlari memutar sambil menyerang Nightmare di depan mereka. Phoenix masih melayang di atas, sedangkan Guri, gara - gara serangan terakhir tadi akhirnya terkapar tidak bergerak.

"Dia pasti akan membunuhku~~" gerutu Lexy sambil membawa Guri ke tempat yang aman.

"Makhluk ini masa tidak ada celahnya sama sekali sih.." Kali ini giliran Frey yang bersimbah keringat.

Lexy menengadahkan kepalanya ke arah Phoenix. Tapi yang dipandang cuma bisa terbang merendah sambil menggelengkan kepalanya, membuat Lexy makin frustasi.

"Bisa tewas kita kalo menyerang serabutan kayak tadi. Ayo Lex, berpikirlah...!" gumam Lexy pada dirinya sendiri.

Gerakan Nightmare makin lama makin gesit, dan itu membuat mereka berempat tambah kelimpungan, karena memandang mata Nightmare saja sudah membuat Lexy jatuh bangun tak karuan. Shiro pun masih tetap berdiri tegak di tempatnya berada, seolah - olah efek dari serangan yang terjadi di sekitarnya sama sekali tidak sampai ke tempatnya berdiri.

"Hey Lex.. Di belakang Shiro itu apa sih? Dari tadi hilang muncul terus.."

"Lingkaran hitam itu? Humm... Sebentar.."

"Oi!" Frey berusaha menghentikan Lexy yang sudah lari mendekat ke arah Nightmare. Ke arah Shiro tepatnya.

Langkah Lexy berhenti tepat di depan Shiro. Seolah di sana adalah titik buta, Nightmare di sebelahnya malah berjalan ke arah sebaliknya, berfokus pada Frey dan Phoenix. Raut wajah Lexy sedikit cerah. Ia berputar ke sisi samping Shiro, mengangkat tinggi tangannya, dan menunggu lingkaran hitam di belakang punggung Shiro untuk keluar sekali lagi, dan BUM!

Cahaya biru dari tangan Lexy berhenti tepat di tengah lingkaran hitam yang mirip black hole itu. Suara ledakan kecil terdengar dari dalamnya, dan saat Lexy mendekatkan kepalanya, ia terpental jauh ke belakang, sampai ke sebelah Frey berdiri. Sambil menolak untuk dibantu berdiri, Lexy sekali lagi mendekat lingkaran hitam yang tidak hilang juga itu, dan melakukan serangannya sekali lagi, dan kemudian terpental lagi.

"Kamu kok jadi tambah bodoh sih.." gumam Frey setengah bercanda sambil mengulurkan tangan, yang langsung ditampik oleh Lexy yang ngambek. "Berhenti dulu sini. Coba liat Nightmare itu." Frey menunjuk pada Nightmare yang gerakannya ternyata makin lambat.

"Humph!" Lexy mendengus bangga.

"Yah, paling tidak kamu tidak terpental sia - sia Lex. Sana maju lagi!" Kali ini Frey mendorong Lexy maju.

"Grr. Bentar, masih ada lagi yang mau kucoba. Hummhhh..." Lexy kali ini maju perlahan ke depan Nightmare yang menolehkan kepalanya perlahan. "Frey, tahan aku ya."

"OK.." Frey bersiap di belakang Lexy, yang memutuskan untuk sekali lagi menatap mata kuning Nightmare yang menjulang tinggi di depannya itu.

0 comments: