Thursday, May 15, 2008

My Gift to You -- Door

"Maaf ya, membuat kalian susah tadi. Aku tidak bisa bergerak dari sini soalnya," ujar Tom sambil menggaruk - garuk pipinya.

"Apa yang terjadi? Mana Shiro?"

"...mereka membawanya.." jawab Tom yang menundukkan kepalanya sekarang. "Aku tidak cukup kuat untuk menahan mereka semua, aku cuma bisa lari.. heh! Aku tidak ada beda nya dengan dia waktu itu.."

"Kemana dia dibawa? Ke atas sana? Yosh, ayo jalan," gumam Lexy tanpa mempedulikan yang lain. Phoenix tentu saja langsung mengekor di belakangnya. Ren dan Mir ikut di belakang mereka, diikuti Frey.

"Ayo, ayo!" Freya mendorong Tom dari belakang. Anehnya, biarpun Shiro tidak bisa menyentuh Tom, tapi Freya bisa menyentuh punggungnya, bahkan mendorongnya maju.

Sepanjang menelusuri lorong lantai 2, Tom akhirnya bercerita apa yang terjadi. Tom memang ingin membawa mereka ke mansion ini. Mansion of the Beginning. Menurut cerita, jika tersesat, kita tinggal mencari mansion ini, dan kita akan dibawa kembali ke permulaan, sebelum tersesat.

"..tapi ternyata para Lights sudah lebih dulu menempati mansion ini. Mereka ingin mengambil Shiro kembali. Maklum, dia sudah jadi orang penting di Klaudy, kalau dia menghilang tanpa jejak, susah mencari penggantinya. Terlebih lagi Shiro kan aslinya orang luar. Para Lights itu tidak mau rahasia mereka dibeberkan ke luar."

Yang menanti di ujung lorong lantai 2 adalah tangga menuju ke atas. Tanpa menunggu lebih lama, mereka semua menuju ke lantai 3. Tom melanjutkan ceritanya.

Ada saat di mana Shadow seperti Tom jadi terkekang seperti tadi. Itu gara - gara banyaknya Lights yang berkeliaran. Shadow besar dan Shiro palsu yang tadi, semuanya adalah manipulasi Lights. Mereka bisa membuat Shadow, lebih tepatnya, mereka bisa mengubah Lights yang lain menjadi Shadow, yang bahkan lebih kuat dari Shadow aslinya.

"Untung Rabi tau kalau Shiro yang itu palsu, kalau tidak, bakal susah menangani Shadow Monster yang tadi."

"Err.. Rabi sebenarnya tidak tau kok.." gumam Frey pelan, tapi langkah Tom langsung terhenti karena shock. "Ermm, begini lo, soalnya kami juga merasa itu bukan Shiro yang asli, makanya.."

"Ya, ya, ya, aku mengerti kok. Insting kalian hebat juga ternyata. Aku salut." Tom memukul - mukul punggung Frey dari belakang. Dengan sedikit keras. Membuat Frey meringis takut.

Di depan mereka, pintu besar menjulang tinggi. Suara cerobong kereta hitam mereka terdengar dari balik pintu itu. Tom bergidik pelan. Seolah bisa melihat apa yang ada di balik pintu itu, raut wajahnya jadi berubah.

"Jangan bilang Shiro di dalam sana..." gumam Mir yang seolah bisa membaca raut wajah Tom. Anggukan kepala Tom membuat mereka semua menghela nafas. Antara lega, dan takut melihat apa yang ada di balik sana.

0 comments: