Saturday, April 12, 2008

Move On -- To The Story (2nd Part)

"Cerita aneh apa lagi itu...?"

"Hm? Yah, cuman kenyataan kok."

"Aku ingin sekali memukul mu saat ini..." gumam Shiro tanpa menatap mata Tom.

"Makanya aku bisa sampai ke sini 'kan? Para Lights itu tiba - tiba saja datang beramai - ramai ke Roundtrap dan menjungkir balikkan kota tanpa dosa itu. Kau tau? Freya dan Lexy ada di sana saat 'gempa' yang mereka kira normal itu terjadi. Kalau saja mereka melihat apa yang terjadi.."

"Maaf... Aku sama sekali tidak tau bagaimana cara mereka mendapatkan kereta ini. Yang kutau, tiba - tiba saja kereta ini sudah berdiri di Klaudi, dan aku membawanya ke Dusk, tempat kelima bocah itu terdampar setelah melewati Gate yang dikirimkan oleh para Light."

"Hhh... sudah kuduga.." Tom menggelengkan kepalanya. "Di Roundtrap, para Lights itu mengangkat kereta ini dengan kekuatan mereka. Kau tau lah, apa yang terjadi jika sekitar 10 - 15 Lights memakai kekuatan mereka bersamaan. Kota - kota di sini 'kan tidak tahan dengan pancaran energi yang dihasilkan. Sampai akhirnya menyebabkan gempa yang tidak normal. Untung saja Partners punya pancaran energi yang bisa menetralkan energi dari Lights, makanya kota itu tidak hancur - hancur amat.

Lagian bukannya mereka tau kalau Freya lagi di kota itu? Untung saja dia menemukan Gate itu. Itu saja karena ikatannya dengan Frey yang kuat. Coba kalau tidak, entah bagaimana nasibnya sekarang." Tom mengoceh panjang lebar. Shiro yang mendengarkan hanya terkekeh pelan.

"Sudah lama ya. Kita tidak cerita - cerita panjang seperti ini. Berapa ya, 9 taun bukan?"

"Mungkin, aku sudah berhenti menghitung hari sejak.. Ah, sudahlah! Jangan dibahas lagi! Yang lebih penting.. Bagaimana keadaanmu? Setelah kejadian itu tentu nya.."

Shiro menghela nafas, seolah - olah ia sudah menduga kalau Tom akan menanyakan hal ini.

"Yahh... Kau tau lahh.."

"Ya nggak lah yaaa.." gerutu Tom, dan Shiro langsung terkekeh geli sekali lagi.

"Hehehe.. Itu masa - masa paling berat lah pokoknya. Aku sama sekali tidak bisa berpikir jernih, aku cuman bisa menurut ke para Lights di sana. Mereka mencekoki ku dengan filsafah dan pengetahuan yang aneh. Sampai akhirnya, jadi lah aku seperti ini. Salah satu dewan petinggi dari 'dunia itu' yang dipercaya akan membawa anak - anak lain seperti ku. Tapi apa yang kulakukan? Malah melarikan diri bersama mu."

"Makanya tadi sudah kubilang turun saja 'kan? Bandel sih.."

Tawa keras memenuhi gerbong kereta itu. Kelima bocah yang dari tadi mencuri dengar ikut - ikutan terkekeh geli dari gerbong sebelah.

Teriakan 'huwaaaaa' mengiringi suara 'gabruk' keras yang disebabkan jatuhnya kelima bocah itu karena Shiro membuka pintu gerbong.

"Ceritanya udah kelar.." sindirnya. Dan kelima bocah itu pun kembali ke gerbong depan, duduk manis sambil melihat pemandangan di luar.

0 comments: