Thursday, April 10, 2008

Move On -- To The Story (1st part)

"Masih tidak mau bicara?" gumam Shiro setelah kereta berjalan, dan dengan teratur, kelima bocah dan partner nya pindah ke gerbong sebelah, meninggalkan Tom dan Shiro berdua. "Bagaimana?"

Tom hanya berdiri di sebelah Shiro sambil menatap nanar ke luar gerbong. Baru saja ia akan membuka mulut, tapi Shiro sudah menyelanya.

"Jangan minta maaf lagi. Ceritakan saja. Apa yang sebenarnya terjadi malam itu.."

"Kalau kubilang para Lights itu mengkhianati mu.. kau percaya?"

"Tergantung penjelasanmu." Tom menoleh dan tersenyum pada Shiro. "Hmph.. malam itu kau juga tersenyum seperti itu."

"Yah.. karena aku tau aku tidak akan lagi bisa bertemu dengan mu.."

Mereka terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya Tom melanjutkan kata - katanya.

"Malam itu.. Aku melihatnya. Rapat para dewan petinggi yang selalu diadakan di pagi buta. Kau kira itu hanya rapat biasa? Mana mungkin. Mereka sedang membicarakan berapa anak lagi yang mereka butuhkan. Kita saja tidak cukup, begitu katanya.

Aku menyelinap di balik ruangan tempat mereka rapat, jadi tidak heran jika aku ketauan. Aku masih kecil waktu itu, begitu mendengar nya, aku langsung terjatuh, dan mereka memergoki ku. Kau tau apa yang mereka lakukan? Tanpa banyak bicara, salah satu dari mereka menendang badanku. Aku berusaha melawan, tapi apa yang bisa dilakukan bocah 15 tahun melawan 20 lebih Lights?"

"..tidak mungkin.. itu artinya malam itu...." Tom mengangguk.

"Mereka bilang aku melarikan diri? Meninggalkan mu? Aku ini setia kawan tau." Tom menepuk kepala Shiro yang tertunduk lemas.

"Aku percaya pada mereka.. Aku percaya kalau mereka akan memulangkan kita ke rumah.. tapi apa yang mereka lakukan malah..."

"Pokoknya..! Setelah kesadaranku hilang, hal yang kuingat adalah aku berada di lorong panjang itu, cuma lantai dan diriku saja yang kelihatan. Aku menyusuri jalan itu, dan saat aku mencapai akhir jalan, aku sudah jadi seperti ini. Tidak bisa disentuh maupun menyentuh, tapi aku terus bertambah besar, sama seperti mu."

Selama beberapa saat, keduanya hanya bisa terdiam.

"Kau tau Shiro? Kereta hitam ini.. sebagian jiwa ku adalah kereta ini lo."

0 comments: