Monday, March 31, 2008

Solid Dream -- Tunnel's Lungs

::.Rabi's part.::

Manusia itu makhluk yang rapuh. Hanya berjalan setengah jam saja mereka sudah capek, sudah kehabisan stamina. Beda dengan kami para partner yang baru capek kalau sudah tidak punya kekuatan sama sekali. Tapi itu pengecualian buat Frey, yang tampaknya seimbang denganku. Tuh 'kan, ia masih bisa tersenyum melihatku.

Ruangan, yang anehnya, berisi sofa, meja, dan karpet itu segera penuh.

"Rabi, duduk sini." Seperti biasa Frey memberikan jatahnya lebih dulu buat ku. Beda sekali dengan seseorang di ujung sana (Lexy menggusah Phoenix yang tidak mau bertengger di bahu nya).

Sebenarnya aku tau apa yang mereka cari. Aku juga tau, nanti mereka akan keluar dari terowongan ini dengan wajah kecewa. Karena yang mereka cari tidak ada di sini. Tapi aku sudah berjanji padanya, pada Shiro, orang yang telah menyelamatkan nyawaku sebelum aku bertemu dengan Frey. Tidak masalah, cepat atau lambat mereka juga akan tau.

Ah, lagi - lagi Freya dan Lexy membuat kehebohan. Saling pukul seperti biasanya, sebentar lagi pasti Frey ikut - ikutan menggeplak Lexy. Tuh 'kan benar.

"Kenapa aku selalu disalahkan sih?! Kan dia yang cari gara - gara!" omel Lexy.

"Heh, belum pernah denger nasehat 'jangan kasar sama cewek' ya?!" Frey sekali lagi menggeplaknya, membuat Lexy cuma bisa manyun dan pindah tempat duduk. Freya tentu saja mendapat geplakan juga dari Frey, karena selalu mencari masalah.

Lexy pindah ke sebelah Ren, padahal dulu mereka tidak akrab, tapi sekarang sudah lumayan. Freya tentu saja kembali menggosip dengan Mir. Inuki dan Guri bergulat seperti biasa, Brownie dan Phoenix cuma menelungkupkan kepalanya, berusaha tidur di antara semua kehebohan ini. Dan aku, seperti biasa juga, hanya duduk mengawasi di pojokan.

"Masih merenung?" Frey menghampiriku, yang hanya terdiam. "Hhh.. kau pasti pusing ya, semuanya ribut seperti ini, padahal ini bukan jalan - jalan biasa 'kan?"

"..bagus.. jadi mereka tidak tegang.."

Frey tertawa setuju. 30 menit berlalu dengan cepat. Lexy sudah di atas kakinya lagi, siap untuk berangkat, dan kami semua meninggalkan tempat istirahat itu.

0 comments: