Wednesday, March 12, 2008

It Takes Two -- Minds

Pertanyaan demi pertanyaan diajukan kelima bocah itu. Tapi tidak ada yang memuaskan. Semuanya hanya mengulang kembali penjelasan dari Shiro. Semua pertanyaan hanya diputar balik oleh para Dewan Petinggi.Penjelasan lebih lanjut? Sama sekali tidak ada hal semacam itu.

Dengan wajah kusut, kelima bocah itu pulang ke rumah sementara mereka. Beristirahat dan menghilangkan rasa kesal karena merasa dibohongi oleh Shiro.


***

Keesokan harinya, lagi - lagi mereka dikejutkan oleh Shiro yang sudah ada di ruang tamu. Ren sudah siap mengoceh, tapi Shiro sudah terlanjur buka mulut.

"Maaf!" Shiro membungkuk dalam - dalam. "Aku tidak mengira mereka akan bungkam seperti itu. Ada penjelasan yang harus kalian dengar.."

"Kalau begitu jelaskan saja sendiri." Lexy mulai nyolot, membuat Freya menyodok pinggang nya.

"Aku tidak punya otoritas untuk itu. Maaf.." Shiro terlihat down sekali.

Setelah Shiro meninggalkan rumah, kelima bocah dan partner mereka berkumpul di ruang tengah. Frey mengajak mereka untuk berpikir ulang. Memikirkan semua penjelasan yang sudah mereka dapat sampai saat ini. Memikirkan apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini. Di dunia yang berbeda ini.

"Apa kalian tidak merasa aneh? Pertama, orang - orang berjubah putih. ("Belum tentu mereka orang," gumam Lexy dan sekali lagi Freya menabok kepalanya) Kedua, dewan petinggi dan otoritas nya."

"Rasanya, seperti ada yang penghalang. Apa ya? Semacam pembatas antara kita dan mereka." Ren melipat tangannya sambil berpikir dalam.

"Yang pasti mereka menyembunyikan sesuatu dari kita. Seperti nya itu adalah hal yang 'tabu' buat kita tau." Mir kali ini bicara panjang lebar. "Aku merasa kita sedang dikurung di rumah ini. Ingat tidak? Waktu kemarin kita jalan - jalan keluar, semua orang menutup pintu nya saat kita lewat. Seolah - olah kita ini membawa virus atau semacamnya."

"Mungkin kita harus melihat dari sisi mereka. Mungkin kita ini semacam alien kali ya? Makanya orang - orang di sini begitu aneh saat melihat kita," jawab Frey. "Satu lagi hal yang aneh. Kerasa tidak? Tiap malam, saat kita mau tidur, di luar rame sekali. Tadi malam aku mengintip. Para Dewan Petinggi itu sedang menuju tempat pertemuan. Entah apa yang akan mereka bicarakan malam - malam begitu."

"Haruskah kita tanya ke Shiro?" usul Freya. "Atau... mau menyelidiki diam - diam?"

0 comments: