Sunday, February 10, 2008

You Go Your Way -- 3 in a Row

"Oi! Lexy!"

"Mau apa kau?!" Lexy membentak Frey yang menghadangnya di salah satu sudut kota.

"Ayo pulang! Yang lainnya khawatir tau!"

"Berisik!"

Kepalan tangan Frey mampir di muka Lexy yang memaksa menerobos Frey. Tidak terima ditinju begitu saja, Lexy membalas. Baku hantam yang cukup ramai terjadi di sana. Tidak ada yang mundur satu langkah pun, membuat keduanya kehabisan tenaga dan terduduk lemas.

"Mana phoenix kecil mu itu?" tanya Frey sambil mengumpulkan nafasnya.

"Mana ku tahu..." Lexy menyeka darah di pinggiran bibirnya. "Nanti juga pulang.."

"Kau masih belum mau pulang?" Lexy menggeleng pelan. Frey bangkit perlahan, dan meninggalkan Lexy yang masih terkapar di sana. "Pintu gereja masih terbuka untuk mu.. kan masih roboh..." canda Frey yang ditanggapi Lexy dengan kekehan pelan.


***

"Hhh.. bocah yang menyusahkan..." gumam Mir saat Frey menceritakan kejadian tadi. "Mau makan ada dia malam ini?"

"Bekal kemarin sudah kuberikan padanya. Jadi setidaknya dia tidak akan mati kelaparan kan?"

"Lagian ngapain sih dia aneh banget," omel Freya. "Segitu pentingnya ya soal kekuatan itu, sampai dia nyaris mukul Phoenix nya itu."

"Oiya, ngomong - ngomong soal Phoenix, sepertinya mereka lagi berantem." Frey bercerita lagi. Ketiga bocah yang lain hanya manggut - manggut, Freya masih tetap mengomel tentang kelakuan Lexy, sedangkan Ren hanya diam saja. Ia tetap menentang keputusan Lexy yang meninggalkan Phoenix sendirian.

"Tiap orang punya pemikiran sendiri - sendiri kan?" Hanya itu komentar dari Mir yang menutup pembicaraan seru malam dengan hujan deras itu.


***

Keesokan hari nya, Lexy sudah muncul di depan pintu Gereja. Frey menyambutnya dengan tepukan keras di bahunya. Belum sempat Frey bertanya tentang Phoenix, yang dicari sudah terbang melenggang di belakang Lexy. Ketiga bocah yang lain menyambut kedatangan keduanya dengan ramah, kecuali Ren yang masih uring - uringan mengingat kelakuan Lexy kemarin.

Baru 5 menit mereka duduk dan menanyakan apa yang terjadi pada Lexy kemarin, ketika lagi - lagi terdengar suara ribut - ribut dari pintu depan. Kali ini tidak hanya 1, tapi 3 sekaligus Shadow muncul sambil meraung - raung. Yang ini tidak main - main. Besarnya 2x lipat dari biasanya. Dengan susah payah, Inuki dan Guri menghabisi 1 Shadow yang paling kecil dari 3 Shadow yang ada.

2 yang lain sedang disibukkan dengan keempat bocah lain yang berusaha menarik perhatian nya. Lexy berdiri memandangi Phoenix di sebelahnya.

"Bagaimana? Kau bisa?" Yang ditanya hanya menundukkan kepalanya, kemudian terbang tinggi ke atas 2 Shadow lain. Serbuk merah mulai menyelimuti ke 2 Shadow itu, mengikis mereka perlahan.

1 Shadow masih bertahan, berusaha meraih Phoenix yang terbang rendah. Tinggal beberapa cm lagi Phoenix merah itu tercabik oleh Shadow di dekatnya. Setengah meniru gerakan Kakek di Sunset, dari tangan kanan Lexy muncul cahaya merah, mendorong Shadow di depannya mundur sampai hilang tak berbekas.

0 comments: