Friday, February 8, 2008

You Go Your Way -- 2nd Chance

Inuki melenggang menghampiri Ren yang masih terpana.

"Kerja bagus," gumam Frey sambil menepuk bahu Ren dari belakang. "Kau menyelamatkan kami semua. Terima kasih Ren, Inuki juga." Frey membelai kepala Inuki perlahan. Mir dan Freya mengikuti dari belakang.

"Hee.. Kalau Inuki saja bisa sehebat itu, brarti Guri juga bisa dong," Freya melirik ke arah Dino kecil di sebelahnya yang memandang balik. "Lain kali kalau ada 'itu' lagi, Guri yang maju ya!"

"Oi, ini bukan game.." gumam Frey yang langsung dilirik tajam oleh Freya. Sepertinya mereka belum baikan juga. Setelah berkesimpulan kalau pintu Gereja yang jebol itu tidak bisa diperbaiki sekarang, kelima bocah itu kembali tidur. Menanti matahari datang ke kota tanpa nama itu.


***
Pagi dan malam di kota itu sama sekali tidak ada bedanya. Suasananya tetap suram dan tidak ada tanda - tanda kehidupan. Matahari masuk lewat jendela Gereja, membangunkan Mir, yang kemudian menyadari bahwa Lexy dan Phoenix nya hilang. Keempat bocah yang panik itu menelusuri sudut - sudut Gereja. Yang dicari tetap tidak ketemu, sehingga mereka memutuskan untuk mencari di luar.

Freya pergi bersama Frey, suatu keajaiban yang membuat Mir melongo selama beberapa detik. Ren tentu saja bersama Mir. Kedua kelompok itu berpencar untuk mencari Lexy. Stasiun tempat mereka datang masih kosong, tidak ada tanda - tanda ada Lexy di sana. Tepat saat Ren dan Mir bermaksud kembali ke Gereja, suara 'DEBUM' keras membuat mereka berlari ke arah Freya dan Frey pergi tadi.

Arah suara berasal dari sudut kota, tempat paling suram di sana. Frey terlihat berdiri di depan Freya, berusaha melindunginya dari sesuatu. Lexy di depannya, berusaha membuat Phoenix melakukan sesuatu.

"Ayo! Keluarkan cahaya itu!!" seru Lexy ke arah Phoenix nya yang hanya terbang rendah di hadapannya. "Oi! Ayo!!" Seberapa keras nya Lexy berteriak, Phoenix itu tetap berputar - putar rendah.

"Hentikan!" Ren menampik tangan Lexy yang siap memukul kepala Phoenix. Belum sempat Lexy membuka mulut nya, kali ini Guri yang beraksi. Bukan mengeluarkan cahaya, tapi ia melahap Shadow di depannya, dari atas sampai bawah, habis tak bersisa. Freya hanya terduduk lemas melihat Guri yang sudah ada di depannya.

"Waow... Hebat..." Kepala Guri ditepuk pelan. Lexy melepaskan tangannya dari pegangan Ren. Mendengus pelan sambil pergi, diikuti oleh Phoenix.


***



'Lexy.. beri aku kesempatan lagi..'

"Ha?! Kau ini tidak tau malu ya?!" geram Lexy. Phoenix di sebelahnya hanya tertunduk. "Terserah kau lah! Aku tidak mau tau! Mau coba, ya coba saja sendiri!!"

'Um..'

"Dengar ya! Kalau mau gagal, jangan libat kan aku dong! Sekarang pergi! Kalau kau sudah berhasil mengeluarkan cahaya aneh itu, baru kembali ke tempatku! Mengerti?!"

'Um..'

Phoenix itu akhirnya tidak terbang lagi. Ia hanya bertengger di kotak dekat jalanan itu. Ditinggalkan oleh Lexy yang terus berjalan tanpa arah.

0 comments: