Wednesday, February 20, 2008

Looking for 'You' -- Ren

Nama ku Ren. Tidak ada nama belakang, karena dari kecil aku sudah yatim piatu dan tanpa sengaja 'tertampung' di rumah keluarga Silvery, keluarga Mir, kakak perempuan tiri ku. Hal yang pertama kali kuingat, saat tinggiku masih setengah dari tinggi badanku sekarang, hanyalah saat aku terbangun di sebuah ruang tamu yang suram. Seorang wanita paruh baya dan anak cewek berdiri di sebelahnya, menatapku dengan pandangan takut.

Kehidupan ku setelah itu tidak jauh dari kamar atas. Aku hanya keluar untuk makan dan mandi. Pelajaran? Aku belajar sendiri dari tumpukan buku - buku lama Mir yang ada di kamar sempit ku itu. Pakaian? Kardus - kardus di kamar itu cukup banyak menyimpan baju yang cukup untuk kupakai. Ponsel? Entah kenapa benda mahal ini juga terselip di sela - sela kardus baju.

Aku ingin pergi dari rumah ini. Aku ingin pergi ke luar. Makanya malam itu, untuk pertama kalinya aku menyelinap keluar, dan wanita paruh baya yang dipanggil 'Ibu' itu memergokiku. Pukulan dan tamparan mendarat di tubuhku. Hal itu tidak menyurutkan semangatku. Makin lama aku makin ahli menyelinap. Terutama malam itu, saat tiba - tiba HP yang tidak pernah berbunyi selama 10 tahun itu tiba - tiba menyala. SMS aneh membawaku menyelinap keluar, dan membawa ku pergi dari rumah Silvery.

Seharusnya aku pergi sendiri. Seharusnya aku sudah bebas. Tapi Mir tidak membiarkanku begitu saja. Tanpa berpikir panjang, dia menaiki kereta yang sudah berjalan itu, dan saat ini ia masih berada di hadapanku, bermain dengan Brownie, elang kecilnya yang baru saja muncul dari timbunan Shadow. Terperangkap di kota tanpa nama ini bersama dengan Mir, tidak ada bedanya dengan keadaan di rumah Silvery.

Inuki muncul di sebelahku, membawa buku di mulutnya. Buku itu penuh dengan tulisan - tulisan yang tak bisa ku baca. Di halaman terakhir ada peta besar. Dream Forest. Oh, letaknya berlawanan dengan arah yang dituju Frey. Aku ingin pergi ke sana. Tapi apa aku harus membawa Mir lagi?

Kebebasan. Hanya satu hal itu yang kuinginkan. Aku iri pada Freya yang berani meninggalkan Frey demi ego nya sendiri. Aku iri pada Lexy yang tanpa beban bisa melakukan apapun yang dia inginkan, walaupun sedikit aroga. Aku iri pada Frey, yang bisa mengatur segala sesuatunya dengan tenang. Aku ingin kebebasan. Aku ingin pergi dari Mir.

Malam ini bulan tidak terlalu terang. Seharusnya tidak akan ketauan kalau aku menyelinap pergi. Aku menuliskan surat di kertas dari buku yang dibawa Inuki. Malam ini aku akan pergi dari Mir. Di akhir surat, tidak lupa aku menuliskan pesan untuk Mir.

PS : Maaf Mir, aku menginginkan kebebasan. Ren.

0 comments: